REVISITING CINEMA #24 : METALLICA: THROUGH THE NEVER (13)

ALKISAH

"Metallica: Through the Never" adalah sebuah filem yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menghadirkan pengalaman luar biasa yang memukau. Dalam filem ini, Metallica menggabungkan konsert 3D IMAX dan penceritaan ala-ala Mad Max dalam penyutradaraan oleh Nimród Antal. Mereka memberikan penonton pengalaman visual yang menakjubkan dan yang sangat mengasyikkan. Visual dan musik dalam satu mise en scene yang mempunyai perspektif sanagt mengujakan.


Konsert Metallica dalam filem ini sangat luar biasa dan tak tertandingi. Mereka menggunakan segala macam efek khusus, dari laser beams hingga gulungan petir nyata dari coil tesla, bahkan hingga patung Lady Justice yang runtuh di atas panggung. Panggungnya sendiri begitu gah, hampir tidak ada yang kurang kecuali mungkin Stone Henge setinggi 18 inci. Ini adalah pertunjukan yang benar-benar memukau. Rekaan produksi konsert dan filem ini di tahap yang sangat berbeza bagi sebuah filem biografi kumpulan metal ulung.

PERSONA

Namun, "Metallica: Through the Never" bukan hanya tentang konsert Metallica. Filem ini cerdik bergantian antara aksi mereka yang memukau dan perjalanan seorang roadie muda bernama Trip yang diberi misi penting untuk mendapatkan beg yang diperlukan oleh band. Konsert Metallica dirakam di Rexall Place di Edmonton, Alberta, dan sinematografer Gyula Pados berhasil membawa penonton dekat dengan ketegangan dan tenaga konsert. Segala keseronokan hampir dapat dirasakan apabila keringat yang terbang dari rambut panjang bassis Metallica, Robert Trujillo, waktu dia headbanging. Visual yang dibawa begitu dekat dengan pertunjukan sehingga merasa seperti berada secara langsung di acara tersebut.

Walaupun pada awalnya penceritaan antara konsert dan perjalanan Trip mungkin terasa berisiko, hal itu berubah seiring perkembangan filem. Perjalanan Trip di tengah dunia yang keras dan apokaliptik mencerminkan tema-tema yang biasa dalam musik Metallica seiring lagu yang dipersembahkan dengan konflik yang dihadapi. Musik Metallica kuat dan intens. Meskipun penampilan mereka terkadang terlihat macho, band ini mampu mengungkapkan sisi gelap dan kelemahan mereka. Trip, yang diperankan dengan epik oleh Dane DeHaan, adalah perwakilan dari anak muda yang merasa terpinggir dan lemah di dunia yang keras. James Hetfield, vokalis Metallica, mungkin terlihat seperti seorang dewa yang tangguh, tetapi dia mampu mengidentifikasi dirinya dengan karakter seperti Trip. Ini menjadikan filem ini lebih dari sekadar hiburan biasa, tetapi juga ungkapan dari identifikasi band dengan penyokong mereka. Semua diterjemah melalui lagu.

KRITIKAN

Sejak pertama kali muncul pada tahun 1983, Metallica telah menjadi salah satu band heavy metal yang paling terkenal dan berpengaruh. Mereka telah mengalami berbagai perjalanan naik-turun dalam karier mereka, termasuk masalah teknikal dan perpecahan dalam band. Namun, mereka selalu menjaga hubungan dengan penyokong mereka dan terus menciptakan lagu dan musik yang kuat dan memikat. "Metallica: Through the Never" dapat menjadi penghubung bagi generasi baru penggemar yang mungkin tidak tahu banyak tentang sejarah band lagenda ini dan dapat menikmati musik hebat ketika mereka mendengarnya.

DAN KESELURUHANNYA...

Dengan efek istimewa yang mengagumkan dan cerita perjalanan Trip yang penuh epik, filem biografi musikal ini mampu menyentuh hati para penyokong Metallica. Ini adalah pengalaman yang akan tetap dikenang oleh semua yang menyaksikannya. "Metallica: Through the Never" adalah lebih dari sekadar filem dan konsert; iya adalah perayaan musik, daya tarik Metallica, dan hubungan antara band dan penyokong yang menjadikannya sebuah pengalaman yang tak terlupakan.

Salut!

Nothing else Matters!

#revisitingcinema
#senimanjalanan

Ulasan

Catatan Popular