Ramas Jiwa
aku sakit, dari fikiran ku mengalir darah
nampak aku gila, meramas jiwa dengan parah
kasih sayang darinya, terdengar tangisan mergastua
bidadari dalam mimpi menjadi mimpi ngeri yang tidak terperi
kemana aku melangkah, aku parah
perlukah aku diam dan bergerak perlahan
agar kau dapat nikmati kehidupan
hari ini dalam hati berbunga taman
mana pergi rupa ini, yang ingin bebas dan melepaskan pergi...
santun berbahasa itu yang perlu agar ku hidu hari ku sebelum ku hancur dan pergi
sayangnya pahit, terkadang manis
menderu, diatas kaki ku memacu
bawa mu ke tebing dan biar ku bawa mu ke iring
kan ku kembali, untuk diri mu lagi
takkan ku lupa dan takkan ku berusaha
keindahannya tidak istimewa dan tidak pernah ku sesal
akhirnya, ke mana aku pergi akan berakhir di suatu tempat
ketika aku menemukan sepotong fikiran dan akan menjaga mu ke akhir zaman
Ikhlas;
Peramas jiwa yang tak center otaknya.
nampak aku gila, meramas jiwa dengan parah
kasih sayang darinya, terdengar tangisan mergastua
bidadari dalam mimpi menjadi mimpi ngeri yang tidak terperi
kemana aku melangkah, aku parah
perlukah aku diam dan bergerak perlahan
agar kau dapat nikmati kehidupan
hari ini dalam hati berbunga taman
mana pergi rupa ini, yang ingin bebas dan melepaskan pergi...
santun berbahasa itu yang perlu agar ku hidu hari ku sebelum ku hancur dan pergi
sayangnya pahit, terkadang manis
menderu, diatas kaki ku memacu
bawa mu ke tebing dan biar ku bawa mu ke iring
kan ku kembali, untuk diri mu lagi
takkan ku lupa dan takkan ku berusaha
keindahannya tidak istimewa dan tidak pernah ku sesal
akhirnya, ke mana aku pergi akan berakhir di suatu tempat
ketika aku menemukan sepotong fikiran dan akan menjaga mu ke akhir zaman
Ikhlas;
Peramas jiwa yang tak center otaknya.
Ulasan